Setelah 29 tahun ke Kanada (5): Perubahan Isu Strategik Global
Setelah 29 tahun ke Kanada (5):
Perubahan Isu Strategik Global
Oleh Shofwan Karim
Dari
1970 sampai 1980-an, nomenklatur kemajuan dunia dikategorikan kepada 3 moda.
Negara maju, Negara sedang berkembang dan Negara yang belum berkembang.
Bersamaan dengan itu muncul ungkapan Negara-negara Utara dan Negara-negara
Selatan. Istilah lain, Negara-negara industri dan yang sedang membangun
industri .
Pertama
kali saya melibatkan diri di CWY, 1980 di dalam Group Activity Day (GAD) di
jantung Provinsi Alberta, kota kecil Stettler, berpenduduk 3100 jiwa,
terminologi itu merupakan pokok bahasan hangat.
Setelah 3 hari working session CWY di Montreal 15-17 Feb 2015, kami sempat
bertemu dengan alumni CWY-Indonesia(1980-81). Di antaranya Dr. William “Bill” Fallis, di
George Brown University-College, Toronto, 22 Februari 2015, sehari sebelumnya
kami bertandang ke Niagara Falls, yang menjadi batas Negara Bagian New
York Amerika dan Provinsi Ontario,
Canada. (Foto: Dok)
Indonesia
waktu itu dikategorikan kepada Negara sedang berkembang, Negara Selatan dan
Negara sedang membangun industri. Tahun 1982 di Kota Rosetown, Saskatchewan isu
itu masih hangat. Kemudian, 1984 di Toronto, Ontario dan di komunitas group
yang saya koordinatornya St. Thomas, Lindsay dan Couborg, diskusi itu semakin
hangat bahkan sampai perdebatan yang membuat merah kuping anak muda.
Di
dalam Team Debriefing antar 35 negara kami di Montreal November 1984, semakin
menjadi-jadi. Waktu itu, isu kesenjangan ekonomi, industri, politik dan militer
dunia selalu merujuk kepada terminologi di atas tadi. Kami selalu mendiskusikan
soal Blok Barat dan Timur, Perlombaan Persenjataan, Perang Bintang Ronald Regan
(waktu itu Presiden Amerika), gejolak di Sovyet, China yang disebut negeri
Tirai Bambu dan seterusnya.
Keadaan bergeser setelah revolusi glasnost dan prestroika Uni Sovyet, runtuhnya tembok Berlin dan menyatunya Jerman Barat-Jerman Timur, Komunis China yang membuka diri setelah Peristiwa Lapangan Tiananmen, keadaan dunia berubah.
Setelah
1989/90 isu tadi berubah kepada demokratisasi, lingkungan hidup dan hak-hak
asasi manusia.
Apa
yang sekarang (Desember 2013) saya lihat di 3 group Halifax, Truro dan
Charlottetown isu semua di atas tadi berubah total. Mereka sekarang memfokuskan
isu kepada kesehatan, lingkungan hidup, kesetaraan jender, kemiskinan,
keterbelalakangan, tetap demokratisasi, pemberdayaan ekonomi, pendidikan
multicultural, pendidikan inklusif, penghormatan kepada semua bangsa, perlakuan
kepada imigran dan isu kesenjangan usia di mana orang lanjut usia semakin besar
jumlahnya. Tidak ada lagi bom bayi (Baby
Boomers). Saya linglung, bahwa Negara maju seperti Kanada, penduduk usia
muda semakin berkurang dan usia lanjut semakin banyak.
Maka
di ketika kaki ini melangkah ke pusat
kegiatan peserta program CWY YLA (Canada World Youth-Youth Leaders in Action)
tahun ini, pemandangan orang-orang usia lanjut menjadi umum.
Di
Pusat sumber daya relawan sebagai tempat konsultasi awal, kepada kami
ditayangkan beberapa tempat peserta menjadi relawan. Apa jenis pekerjaan mereka
dan dengan siapa mereka bertanggungjawab serta siapa saja pihak-pihak yang menjadi
parner mereka di situ. Dari pusat sumber daya ini, fenomena masa lalu komunitas internasional yang asik-maksuk dengan polarisasi dunia, kini berubah kepada dunia kerja, pengabdian sepanjang hayat di mana dan kapan saja. (Bersambung)
Colosseum, Roma, Italy, Mei 2013 |
Komentar